Pengertian Collection Kredit, Contoh dan Fungsinya

collection kredit

Collection kredit adalah proses pengumpulan dana dari pelanggan yang telah berhutang kepada perusahaan atau institusi keuangan.

Ini termasuk upaya untuk mengumpulkan pembayaran yang tertunggak, menagih dana yang belum dibayar, dan mengelola risiko kredit.

Tujuan utama dari proses ini adalah untuk memastikan bahwa perusahaan atau institusi keuangan menerima pembayaran yang dibutuhkan dari pelanggan yang berhutang, dan untuk mengurangi risiko kerugian dari pelanggan yang tidak mampu atau tidak mau membayar hutang mereka.

Istilah Umum Pada Collection Kredit

Beberapa istilah umum yang digunakan dalam proses collection kredit adalah:

  1. Debitur: pelanggan yang berhutang kepada perusahaan atau institusi keuangan.
  2. Hutang: jumlah uang yang harus dibayar oleh debitur kepada perusahaan atau institusi keuangan.
  3. Angsuran: pembayaran bulanan yang dibayar oleh debitur kepada perusahaan atau institusi keuangan untuk mengurangi hutang mereka.
  4. Jatuh tempo: tanggal di mana debitur harus membayar angsuran atau hutang mereka.
  5. Pelunasan: proses pembayaran seluruh hutang oleh debitur kepada perusahaan atau institusi keuangan.
  6. Inkass: proses penagihan dana yang belum dibayar oleh debitur kepada perusahaan atau institusi keuangan, yang dilakukan oleh perusahaan kolektor atau inkassatie.
  7. Restrukturisasi kredit: proses perubahan kondisi pembayaran hutang yang ditawarkan oleh perusahaan atau institusi keuangan kepada debitur yang kesulitan membayar hutang mereka.
  8. Charge off: sebuah kondisi dimana perusahaan atau institusi keuangan menganggap hutang debitur tidak dapat dibayar dan menghentikan upaya untuk menagih pembayaran.
  9. Skoring kredit: proses penilaian risiko kredit yang digunakan oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk mengevaluasi kemampuan debitur untuk membayar hutang mereka.
  10. Blacklist: daftar debitur yang dianggap sebagai risiko tinggi dan dianggap tidak dapat dipercaya dalam hal pembayaran hutang.
  11. Litigasi: proses hukum yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk menagih dana yang belum dibayar oleh debitur melalui proses pengadilan.
  12. Mediasi: proses negosiasi antara perusahaan atau institusi keuangan dan debitur yang dilakukan dengan bantuan pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah pembayaran hutang.
  13. Recovery: proses pengembalian dana yang belum dibayar oleh debitur kepada perusahaan atau institusi keuangan.
  14. Credit Bureau atau biro kredit: lembaga yang menyimpan dan mengelola data kredit pelanggan, yang digunakan oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk mengevaluasi risiko kredit.
  15. Pembayaran minimal: jumlah pembayaran minimum yang harus dibayar oleh debitur dalam setiap periode pembayaran. Ini dapat digunakan untuk mencegah pelunasan hutang yang terlalu lama dan mengurangi risiko kerugian bagi perusahaan atau institusi keuangan.
  16. Pelanggan yang terlambat: debitur yang telah melewati tanggal jatuh tempo dalam pembayaran hutang mereka.
  17. Kolektor internal: staf dari perusahaan atau institusi keuangan yang bertanggung jawab untuk menagih dana yang belum dibayar oleh debitur.
  18. Kolektor eksternal: perusahaan kolektor atau debt collector yang ditugaskan oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk menagih dana yang belum dibayar oleh debitur.
  19. Pemulihan kolektif: proses pengembalian dana yang belum dibayar oleh debitur dengan cara membagikan dana yang diterima dari pelanggan yang membayar dengan baik kepada pelanggan yang tidak membayar dengan baik.
  20. Pelaporan kredit: proses mengirimkan data kredit debitur ke lembaga credit bureau untuk digunakan dalam mengevaluasi risiko kredit.
  21. Pemulihan aktif: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur melalui telepon, surat, atau kunjungan langsung.
  22. Pemulihan pasif: proses menunggu debitur untuk mengontak perusahaan atau institusi keuangan untuk membayar hutang mereka tanpa adanya upaya aktif dari perusahaan atau institusi keuangan untuk menagih dana.
  23. Litigasi kolektif: proses hukum yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk menagih dana yang belum dibayar dari beberapa debitur sekaligus.
  24. Rekonsiliasi: proses membandingkan data hutang debitur dengan catatan pembayaran yang diterima oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk memastikan bahwa semua pembayaran diterima dan dicatat dengan benar.
  25. Pembatasan akses: tindakan yang diambil oleh perusahaan atau institusi keuangan untuk mengurangi atau menghentikan akses debitur ke produk atau layanan tertentu, seperti kartu kredit, sebagai bagian dari proses collection kredit.
  26. Pelunasan sebagian: proses pembayaran sebagian dari hutang oleh debitur sebagai bagian dari kesepakatan untuk menyelesaikan masalah pembayaran hutang.
  27. Negosiasi kesepakatan: proses negosiasi antara perusahaan atau institusi keuangan dan debitur untuk mencapai kesepakatan tentang pembayaran hutang.
  28. Pemantauan kredit: proses mengikuti perkembangan pembayaran hutang oleh debitur dan mengambil tindakan jika diperlukan sebagai bagian dari proses collection kredit.
  29. Pemulihan dari garansi: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dengan menggunakan dana yang tersedia dari suatu garansi yang diberikan sebagai jaminan pembayaran.
  30. Pemulihan dari asuransi: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dengan menggunakan dana yang tersedia dari suatu asuransi yang diberikan sebagai jaminan pembayaran.
  31. Pemulihan dari penjamin: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dengan menggunakan dana yang tersedia dari seseorang atau suatu perusahaan yang telah menjamin pembayaran hutang debitur.
  32. Pemulihan dari jaminan: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dengan menggunakan dana yang tersedia dari suatu jaminan yang diberikan sebagai jaminan pembayaran.
  33. Pemulihan dari penjualan aset: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dengan menjual aset yang dimiliki oleh debitur sebagai jaminan pembayaran.
  34. Pemulihan dari pengambilalihan: proses menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dengan mengambil alih aset yang dimiliki oleh debitur sebagai jaminan pembayaran.

Kenapa Collection Itu Penting?

Collection kredit penting karena Ia merupakan bagian dari proses manajemen risiko perusahaan atau institusi keuangan.

Koleksi kredit digunakan untuk menagih dana yang belum dibayar oleh debitur dan memastikan bahwa perusahaan atau institusi keuangan dapat menerima pembayaran yang ditentukan dalam kesepakatan kredit.

Ini juga membantu dalam mengurangi risiko kerugian finansial yang mungkin timbul dari debitur yang gagal membayar hutang mereka.

Selain itu, proses collection kredit juga membantu perusahaan atau institusi keuangan untuk mengelola kualitas portofolio kredit mereka dan membuat keputusan kredit yang lebih baik.

Apa Itu Tugas Field Collection?

Tugas field collection adalah proses pengumpulan dana yang belum dibayar oleh debitur melalui kunjungan langsung ke tempat tinggal atau tempat kerja debitur.

Tugas utama dari field collection adalah untuk menghubungi debitur secara langsung dan mencoba untuk mencapai kesepakatan tentang pembayaran hutang.

Dalam tugas field collection, kolektor harus dapat mengelola interaksi dengan debitur dengan baik, menyelesaikan masalah yang mungkin timbul selama proses pengumpulan dana, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa dana yang belum dibayar diterima oleh perusahaan atau institusi keuangan.

Field collection juga bertugas untuk mengejar pembayaran dari debitur yang tidak dapat dihubungi melalui telepon atau surat, atau yang tidak merespon tindakan kolektif lainnya.

Field collection juga bertugas untuk mengevaluasi dan mengklasifikasikan kondisi ekonomi dan situasi pribadi debitur dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan atau institusi keuangan tentang tindakan yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah pembayaran hutang.

Field collection harus dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko potensial yang mungkin timbul dari kondisi ekonomi atau situasi pribadi debitur dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan atau institusi keuangan tentang tindakan yang harus diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

Field collection harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam proses pengumpulan dana, seperti peraturan perlindungan data pribadi dan peraturan perlindungan konsumen.

Field collection wajib mengikuti standar etika yang ditetapkan oleh perusahaan atau institusi keuangan dan memastikan bahwa tindakan yang diambil selama proses pengumpulan dana memenuhi standar etika tersebut.

Apa yang Dimaksud dengan Collection Fee?

Collection fee adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan atau institusi keuangan kepada debitur untuk biaya yang terkait dengan proses pengumpulan dana.

Biaya ini dapat dikenakan saat debitur melakukan kesalahan dalam pembayaran atau saat debitur gagal membayar hutang mereka sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Collection fee biasanya dikenakan sebagai persentase dari jumlah hutang yang belum dibayar dan dapat berbeda-beda tergantung pada jumlah hutang, jangka waktu kredit, dan kondisi khusus lainnya.

Beberapa perusahaan atau institusi keuangan juga dapat mengenakan biaya tambahan seperti biaya administrasi atau biaya telepon atau surat.

Collection fee diharapkan untuk membantu perusahaan atau institusi keuangan untuk menutupi biaya yang terkait dengan proses pengumpulan dana seperti biaya operasional, gaji kolektor, dan biaya telepon atau surat.

Namun, beberapa kali fee ini juga digunakan untuk mengcover kerugian yang diderita oleh perusahaan atau institusi keuangan dari debitur yang gagal bayar.

Apa Itu Collection Rate?

Collection rate adalah rasio atau persentase dari jumlah hutang yang berhasil dikumpulkan dari debitur dibandingkan dengan jumlah hutang yang seharusnya dibayar.

Collection rate digunakan untuk mengukur efektivitas proses pengumpulan dana yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi keuangan.

Contoh: Jika perusahaan atau institusi keuangan memiliki jumlah hutang sebesar Rp 1.000.000.000 dan berhasil mengumpulkan Rp 800.000.000 dari debitur dalam satu bulan, maka collection rate-nya adalah 800,000,000/1.000,000,000 x 100% = 80%.

Ini artinya perusahaan atau institusi keuangan berhasil mengumpulkan dana sebesar 80% dari jumlah hutang yang seharusnya dibayar dalam satu bulan.

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, Collection rate yang tinggi menunjukkan bahwa proses pengumpulan dana yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi keuuangan sangat efektif, sedangkan collection rate yang rendah menunjukkan bahwa proses pengumpulan dana kurang efektif.

Perusahaan atau institusi keuangan dapat menggunakan collection rate ini untuk mengevaluasi efektivitas proses pengumpulan dana dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas proses tersebut.

Misalnya jika collection rate rendah, perusahaan atau institusi keuangan dapat mengevaluasi proses pengumpulan dana yang dilakukan dan mengidentifikasi kendala yang menyebabkan rendahnya collection rate.

Kemudian perusahaan atau institusi keuangan dapat mengambil tindakan yang diperlukan seperti meningkatkan komunikasi dengan debitur, meningkatkan efektivitas proses pengumpulan dana, atau meningkatkan kualifikasi kolektor dana.

Bagaimana Jika Piutang Tidak Dapat Tertagih?

Jika piutang tidak dapat tertagih, perusahaan atau institusi keuangan harus mengevaluasi situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Beberapa tindakan yang dapat diambil termasuk:

  1. Mengidentifikasi kendala yang menyebabkan piutang tidak dapat tertagih. Misalnya, debitur mungkin tidak dapat membayar karena kondisi keuangan yang sulit.
  2. Mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan debitur. Misalnya, perusahaan atau institusi keuangan dapat menawarkan opsi pembayaran yang fleksibel atau menunda jadwal pembayaran.
  3. Mengambil tindakan hukum jika perlu. Jika debitur tidak dapat atau tidak mau membayar piutang, perusahaan atau institusi keuangan dapat mengambil tindakan hukum seperti mengajukan gugatan atau mengajukan permohonan eksekusi.
  4. Mencatat piutang sebagai piutang tidak tertagih (doubtful debt/ bad debt) jika piutang tidak dapat diterima dalam jangka waktu yang wajar.
  5. Menjual piutang tidak tertagih kepada perusahaan eksternal atau pembeli piutang tidak tertagih (debt purchaser)
  6. Menuliskan piutang sebagai piutang macet (non-performing loan) jika piutang tidak dapat diterima dalam jangka waktu yang wajar.

Dalam semua kasus, perusahaan atau institusi keuangan harus melakukan evaluasi yang cermat dari situasi dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengurangi dampak negatif dari piutang tidak tertagih.

Butuh dana tunai dengan jaminan BPKB mobil yang mudah dan cepat?

Hubungi Kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *