Sebuah aset yang sudah dipakai biasanya mengalami penurunan nilai atau harga, termasuk kendaraan. Maka dari itu, penting mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi penyusutan kendaraan.
Sebagian besar orang sangat memerlukan kendaraan untuk keperluan mobilitas. Bahkan begitu membawa pulang kendaraan dari dealer, harga kendaraan tersebut sudah berkurang mulai dari 10-11%.
Tentu saja penyusutan kendaraan ini berlaku bagi kendaraan baru maupun bekas. Namun, aspek tersebut sayangnya sering diabaikan pembeli mobil. Kebanyakan mereka lebih mempertimbangkan biaya asuransi, biaya perawatan dan bahan bakar.
Pengertian Penyusutan Kendaraan
Penyusutan kendaraan atau depresiasi adalah selisih dari harga mobil saat membeli mobil tersebut dan saat menjualnya.
Itulah alasan kenapa anda wajib mengalihkan perhatian pada hematnya penggunaan bahan bakar atau kondisi kekuatan mesin, dan seharusnya lebih fokus pada potensi depresinya.
Anda harus tahu bahwa nilai jual dari mobil ini setiap tahunnya selalu menurun (bahkan pertiga bulan). Orang yang paham terkait depresiasi mobil cenderung lebih memilih mobil bekas, sebab mobil baru akan mengalami penurunan harga yang lebih signifikan. Dengan demikian, ketika dijual kembali maka kerugian yang ditanggungnya menjadi lebih besar.
Nilai mobil umumnya akan anjlok sekitar 15-20% di tahun pertama. Tapi sesudah itu, nilai penyusutan kendaraan akan melambat. Sementara rasio depresiasi kendaraan setiap tahunnya akan semakin menurun.
Penyebab Penyusutan Mobil
Depresiasi atau penyusutan mobil juga biasanya berlangsung cepat. Sebuah barang atau aset yang telah dipakai, apalagi bertahun-tahun lamanya akan mengalami kerusakan dalam berbagai aspek, karenanya ketika digunakan tidak akan senyaman barang yang baru dengan penampilan yang tidak sebagus barang baru. Begitupun dengan kendaraan roda empat.
Penyusutan harga kendaraan roda empat bahkan sudah terjadi ketika anda pulang membawa mobil dari dealer.
Anda bisa bayangkan, sesudah membayar harga mobil ke penjual, kemudian 5 menit setelahnya anda membawa mobil pulang.
Bahkan ketika roda mobil diturunkan ke aspal jalan pertama kali, dari sinilah harganya sudah terdepresiasi. Dengan kata lain, eksklusifitasnya telah hilang.
Lantas, apa saja penyebab penyusutan kendaraan? Berikut ulasannya:
1. Merk Kendaraan
Merk kendaraan adalah faktor utama yang mempengaruhi cepat dan lambatnya terjadi depresiasi. Honda dan Toyota merupakan merk mobil yang paling populer dipilih masyarakat Indonesia, karena menawarkan kualitas terpercaya dengan reputasi yang positif.
Merk mobil yang terkenal kokoh dan awet juga diminati masyarakat, hal ini juga berlaku bagi merk-merk yang terkenal biaya perawatan minim dan efisien.
Biasanya para calon pemilik mobil menelusuri beberapa aspek ini guna memastikan jika mereka membeli kendaraan berkualitas.
Baca juga: Manfaat Mobil yang Bisa Memudahkan Kita Melakukan Apapun
Inilah alasan kenapa bagi calon pembeli untuk memilih merek mobil yang reputasinya sudah terkenal walaupun memasarkan kendaraan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Ingat, jangan langsung terburu-buru membeli mobil, sebaiknya lakukan riset terlebih dulu. Anda harus tahu bahwa merk mobil memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan nilai jual mobil itu sendiri.
2. Performa Mesin
Tentu saja performa mesin menjadi salah satu faktor penting ketika hendak membeli mobil. Hal ini mengingat fungsi utama kendaraan adalah untuk mobilitas, dan pastinya sangat dipengaruhi performa mesin kendaraan itu sendiri.
Mobil yang kondisi mesinnya selalu dirawat baik tentu saja harga jualnya lebih tinggi. Begitu pula pada mobil bekas.
Karena itu, anda wajib memastikan mesin kendaraan agar dapat bekerja dengan maksimal walaupun telah bertahun-tahun lamanya.
3. Warna Mobil
Warna mobil ternyata bisa juga mempengaruhi penyusutan kendaraan. Setiap orang yang tertarik membeli kendaraan tentu memiliki pikiran yang sama, pembeli cenderung memilih warna mobil yang mereka sukai.
Bisa jadi, anda menyukai warna-warna yang mencolok, padahal sebagian orang menganggapnya aneh dan terlalu norak bagi sebuah mobil.
Akan tetapi, sangat disarankan ketika membeli mobil alangkah baiknya untuk memilih berbagai macam warna dasar, mulai dari putih, hitam, maupun merah walaupun anda sebenarnya tidak terlalu menyukainya.
Mungkin saja anda tidak memiliki rencana untuk menjualnya saat ini, namun siapa tahu beberapa tahun kemudian berubah pikiran?
Apabila warna mobil yang anda beli cenderung unik atau tidak umum, tentu akan sulit mendapatkan pembeli.
Lain halnya dengan model dan seri mobil yang dibeli merupakan edisi terbatas serta sangat dicari masyarakat. Walaupun warnanya mencolok, sudah pasti orang lain tidak akan mempermasalahkannya dan tetap berminat pada mobil tersebut.
4. Penampilan Luar
Setiap orang tentu langsung tertarik pada penampilan luar suatu barang, dalam bentuk apapun. Hal ini juga berlaku ketika memilih kendaraan.
Tipe kendaraan roda empat tertentu mungkin lebih menarik konsumen dibandingkan tipe lainnya. Hal tersebut biasanya berkaitan dengan perawatan dan kondisi mobil itu sendiri.
Kendaraan yang sudah digunakan, apabila dirawat secara rutin dengan penampilan luar dalam kondisi masih bagus, sudah pasti bisa menarik minat konsumen.
Hal tersebut bisa memberikan nilai jual positif dan tentunya pembeli tertarik membayar dengan nilai yang lebih tinggi sebab mereka mendapatkan mobil berkualitas.
Maka dari itu, kendaraan-kendaraan yang sudah pudar warna catnya, tergores hingga berkarat biasanya akan mendapatkan penawaran dengan harga rendah.
Apalagi jika pada beberapa bagian ada yang tidak berfungsi, misalnya jendela mobil tidak otomatis dapat naik-turun. Ini tentu saja penting diperhatikan.
5. Jarak Tempuh
Faktor yang mempengaruhi nilai penyusutan kendaraan lainnya yaitu jarak tempuh kendaraan. Hal tersebut sayangnya luput dari pertimbangan para pemilik kendaraan.
Dengan mesin yang masih bagus saja tentunya tidak cukup apabila jarak tempuhnya ternyata sudah jauh. Seringkali hal ini menjadi pertimbangan pembeli ketika membeli mobil.
Jika jarak tempuhnya semakin tinggi, tentu saja harga jual kendaraan akan semakin rendah. Asumsinya yaitu, mobil yang jarak tempuhnya tinggi biasanya lebih sering dipakai, karenanya dapat berpengaruh terhadap performa mesin.
Hal tersebut merupakan tips penting bagi pemilik kendaraan baru. Anda wajib mempertimbangkan faktor jarak tempuh kendaraan, apalagi jika berniat untuk menjualnya lagi.
6. Biaya Perawatan
Dengan biaya perawatan yang semakin mahal, biaya suku cadang dan bahan bakar yang tinggi, tentu saja membuat harga mobil semakin rendah. Lain halnya dengan kendaraan yang memiliki biaya perawatan lebih rendah, maka harganya pun bisa lebih mahal dan lebih cepat terjual.
Mengingat banyaknya biaya yang harus anda keluarkan ketika memiliki mobil, seperti biaya asuransi, pajak dan lain sebagainya, tentu saja saat anda membeli mobil wajib mempertimbangkan faktor penyusutan kendaraan tersebut di atas.
Tujuannya, agar anda tidak merasa merugi mengeluarkan terlalu banyak uang tapi tidak sebanding dengan harga yang didapat ketika menjual mobil tersebut kembali.
Selain itu, mengingat harga mobil yang selalu turun, daripada BPKB mobil anda nganggur, lebih baik memanfaatkan BPKB tersebut untuk digadaikan di Gadaibpkbmobil.id, mumpung nilai pencairannya masih tinggi.
Anda bisa memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan usaha atau keperluan konsumtif, bahkan bisa digunakan untuk bayar pajak kendaraan, bayar asuransi mobil serta bayar biaya perawatannya.
Segera hubungi tim kami dengan klik tombol WA dibawah ini!