Dalam kehidupan sehari-hari pastinya setiap orang tidak akan terlepas dari yang namanya masalah finansial. Pentingnya literasi keuangan dapat membantu setiap orang dalam menerapkan skala prioritas ketika mengelola keuangan.
Selain kalangan rumah tangga, para pebisnis juga harus benar-benar pandai mengelola keuangan dengan tepat. Tanpa pengelolaan yang tepat, bisa membuat para pengusaha merugi.
Dengan kata lain, literasi keuangan merupakan sebuah aktivitas penting untuk masyarakat modern terkait pemanfaatan uang dengan baik dan efektif dalam aktivitas sehari-hari.
Hal ini disebabkan, jika ingin mendapatkan kesejahteraan hidup, selain perlu mengumpulkan uang juga harus bisa mengelolanya dengan baik.
Mengenal Literasi Keuangan
Istilah financial literacy adalah sebuah kegiatan untuk meningkatakan edukasi, keyakinan sekaligus skill dalam pengelolaan uang.
Ini artinya, financial literacy merupakan pengetahuan mengenai pengelolaan uang untuk dilakukan dengan tepat dan efisien.
Dengan adanya hal ini, maka orang yang mengelola finansial dituntut cermat dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimilikinya.
Literasi keuangan pun bisa dijadikan sebagai dasar dalam mengukur kemampuan seseorang mengelola finansialnya.
Dengan begitu, kemampuan seseorang dalam hal budgeting, pengelolaan piutang, akumulasi keuangan maupun dana pensiunnya dapat diketahui.
Hal tersebut biasanya dapat dilakukan oleh kreditur atau lembaga keuangan saat menilai profil debitur ketika mengajukan pinjaman dana tunai.
Ada 3 faktor penting financial literacy supaya proses keuangan bisa berjalan dengan baik, yaitu:
- Pengetahuan (knowledge)
Setiap orang wajib menguasai materi seputar keuangan dan lembaga keuangan baik risiko, manfaat, dan output yang dihasilkan dari jasa keuangan. Begitu juga harus tahu mengenai hak dan kewajiban nasabah selaku pengelola dana. Dengan demikian, proses perencanaan dapat berjalan baik.
- Keterampilan (skill)
Jika sudah mengetahui edukasi terkait literasi keuangan, selanjutnya setiap orang atau perusahaan bisa melakukan berbagai perhitungan, misalnya saja hasil perhitungan pengelolaan uang, menghitung besaran bunga, tingkat risiko, dan lain sebagainya.
- Keyakinan (confidence)
Poin terakhir yaitu mengenai keyakinan seseorang terhadap lembaga finansial yang dapat mengelola keuangan sehingga tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Dengan keyakinan ini maka seseorang yang menggunakan jasa keuangan dapat dengan pasti menggunakan instrumen yang sesuai dengan kemampuan.
Aspek Literasi Keuangan
Ada beberapa aspek penting yang wajib diketahui oleh individu maupun perusahaan yang harus diketahui.
1. Menurut Chen and Volve
Ada 4 aspek literasi keuangan menurut Chen and Volpe, yaitu:
- Pengetahuan umum, biasanya mencakup pengetahuan mengenai tabungan dan pinjaman.
- Simpanan dan pinjaman, terkait tabungan maupun pinjaman yang di dalamnya termasuk penggunaan kartu kredit.
- Asuransi, meliputi pengetahuan mengenai pemahaman dasar dari lembaga asuransi berikut dengan produk asuransi.
- Investasi, yang berhubungan dengan risiko investasi dan suku bunga. Selain itu pengetahuan mengenai berbagai macam instrumen investasi seperti saham, reksadana, dan lain sebagainya.
2. Menurut Nababan dan Sadalia
Terdiri dari 5 aspek literasi keuangan, yaitu:
- Pengetahuan keuangan dasar; berkisar pada pemahaman sistem keuangan secara umum.
- Pengelolaan keuangan; berkisar mengenai pengelolaan seseorang atau perusahaan dalam hal mengelola aset yang dimiliki.
- Manajemen pengkreditan; berkisar mengenai pengetahuan pengkreditan.
- Tabungan dan investasi; berkisar mengenai dana yang tidak digunakan untuk di konsumsi dalam waktu dekat dan untuk jangka panjang.
- Manajemen risiko; berkisar mengenai risiko-risiko yang harus diketahui ketika menggunakan suatu produk keuangan.
Manfaat Literasi Keuangan
Satu hal yang penting bagi individu atau perusahaan adalah jangan sepelekan pentingnya literasi keuangan, karena cukup banyak manfaat yang didapatkan apabila bisa diterapkan dengan benar.
1. Merupakan investasi masa depan
Literasi keuangan bisa dijadikan sebagai salah satu bentuk investasi masa depan yang bermanfaat dalam pengelolaan sehingga kondisi keuangan bisa tetap terjaga dan stabil.
2. Bertanggung jawab pada keputusan yang akan di ambil
Dengan penerapan literasi keuangan yang baik, maka setiap individu atau perusahaan mampu bertanggung jawab terhadap setiap keputusan keuangan yang diambil. Hal ini dikarenakan sebelumnya mengetahui berbagai macam faktor pendukung dan risiko dalam pengambilan keputusan yang diambil.
3. Dapat menentukan strategi yang tepat
Tentunya di kehidupan sehari-hari dituntut mengambil keputusan tepat yang berhubungan dengan keuangan sehingga wajib menentukan strategi yang matang. Namun demikian, karena harus menentukan strategi yang tepat, maka setiap individu atau perusahaan wajib memaksimalkan waktu sebelum menentukan keputusan.
4. Bisa mempengaruhi kekayaan finansial
Secara tidak langsung literasi keuangan sangat mendukung pada pertumbuhan kekayaan finansial. Sebagai contoh jika individu sudah memiliki literasi yang cukup, maka kedepannya bisa menentukan salah satu produk investasi yang tepat sesuai dengan profilnya sehingga mampu mengembalikan tingkat kesejahteraan.
Tingkat Literasi Keuangan
Financial literacy memiliki tingkatannya berdasarkan dari karakteristik keuangan yang dikelola. OJK menyebut bahwa ada 4 kategori tingkat literasi keuangan yang ada di masyarakat Indonesia, yaitu:
1. Sufficient Literate
Adalah tingkatan literasi di tingkat masyarakat yang menggambarkan bahwa masyarakat sudah memiliki pengetahuan yang cukup terhadap jasa keuangan yang memuat produk keuangan, manfaat yang didapat, serta risiko dari produk tersebut. Selain itu, masyarakat pun sudah mampu membedakan hak dan kewajiban ketika berurusan dengan lembaga keuangan. Akan tetapi, hal ini belum bisa diimbangi dengan keterampilan yang cukup terkait produk yang dipilih.
Adapun untuk tingkatan sufficient literate merupakan gambaran mayoritas masyarakat indonesia di mana persentasenya cukup besar sebanyak 75,69 %.
2. Well Literate
Merupakan tingkatan yang menggambarkan secara umum masyarakat indonesia, karena sudah cukup mengetahui berbagai wawasan terkait jasa keuangan. Dengan mengetahui berbagai produk keuangan, manfaat yang didapat, hingga risiko yang harus diketahui.
Untuk tingkatan ini, memungkinkan masyarakat indonesia sudah mampu dan memiliki keterampilan dalam menggunakan produk keuangan dari lembaga keuangan. Adapun persentase masyarakat indonesia yang masuk pada tungkatan ini sebesar 21,84 %.
3. Less Literate
Merupakan tingkatan masyarakat indonesia yang menggambarkan hanya memiliki tingkat pengetahuan saja mengenai jasa keuangan dan juga produknya. Namun tidak memiliki skill atau kemampuan sama sekali dalam menggunakan produk jasa keuangan. Untuk tingkatan ini hanya sedikit dari sekian banyak orang yang di survei yaitu 2,06 %.
4. Not Literate
Merupakan tingkatan paling bawah di antara tingkatan sebelumnya, yang mana masyarakat indonesia tidak mengetahui pentingnya literasi keuangan. Biasanya berupa pengetahuan akan jasa lembaga keuangan, tidak tahu produk keuangan yang tersedia, tidak tahu risiko dari penggunaan produk, dan tidak tahu hak dan kewajiban pengguna jasa keuangan. Untuk tingkatan ini persentasenya sangat kecil yaitu 0,41 %.
Berbicara mengenai tingkatan literasi di atas, persentase setiap tingkatan akan terus berubah seiring dengan perjalanan waktu, sehingga kedepannya akan lebih banyak orang yang melek akan literasi serta manfaat yang didapatkan.
Setelah mengetahui informasi mengenai literasi keuangan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa literasi sangat bermanfaat dan mampu memberikan info pada masyarakat.
Jika Anda butuh dana tunai menggunakan agunan BPKB mobil, segera HUBUNGI KAMI.