Pengertian Kredit Aktif
Sebelumnya telah kita bahas mengenai kredit pasif, kali ini kita akan bahas mengenai kredit aktif. Kredit aktif adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank, leasing atau lembaga keuangan kepada nasabah yang memerlukan dana untuk keperluan tertentu, seperti pembiayaan investasi, modal kerja, dan konsumsi.
Kredit aktif biasanya diberikan dalam bentuk pinjaman dengan bunga yang harus dibayar oleh nasabah.
Kredit ini biasanya dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumsi, dan kredit multiguna.
Kredit investasi diberikan untuk membiayai investasi dalam bisnis atau proyek tertentu, kredit modal kerja diberikan untuk membiayai operasional bisnis, kredit konsumsi diberikan untuk keperluan pribadi, dan kredit multiguna diberikan untuk berbagai keperluan.
Pengajuan Kredit Aktif
Untuk mengajukannya, nasabah biasanya harus mengisi formulir aplikasi kredit dan melampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh bank, leasing atau lembaga keuangan.
Dokumen yang biasanya dibutuhkan antara lain laporan keuangan, sertifikat kepemilikan aset, dan surat pernyataan penggunaan dana.
Setelah mengajukan, bank atau lembaga keuangan akan melakukan analisis kelayakan kredit untuk menentukan apakah nasabah memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit.
Analisis kelayakan kredit meliputi evaluasi kredit history nasabah, analisis laporan keuangan, dan evaluasi aset yang dijadikan jaminan.
Jenis-jenis Kredit Aktif
-
Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan jenis kredit aktif yang diberikan untuk membiayai investasi dalam bisnis atau proyek tertentu.
Kredit investasi biasanya memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit modal kerja.
Kredit investasi biasanya diberikan untuk membiayai pembelian aset tetap, seperti mesin, gedung, atau kendaraan.
Kredit investasi juga dapat digunakan untuk membiayai proyek tertentu, seperti proyek konstruksi atau pengembangan produk baru.
Kredit investasi biasanya memerlukan jaminan dalam bentuk aset, seperti tanah, gedung, atau kendaraan.
Nasabah juga harus dapat membuktikan bahwa investasi tersebut akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar bunga dan pokok kredit.
-
Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja (KMK) merupakan jenis kredit aktif yang diberikan untuk membiayai operasional bisnis, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan pembayaran tagihan.
Kredit modal kerja biasanya memiliki jangka waktu yang lebih pendek dan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit investasi.
KMK biasanya diberikan kepada bisnis yang sudah beroperasi dan memiliki arus kas yang cukup untuk membayar bunga dan pokok kredit.
Kredit modal kerja juga dapat digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis atau pengadaan peralatan baru.
Nasabah yang mengajukan kredi biasanya harus memberikan jaminan dalam bentuk aset, seperti tanah atau kendaraan.
Bank atau lembaga keuangan juga akan melakukan analisis terhadap kemampuan bisnis untuk membayar bunga dan pokok kredit.
-
Kredit Konsumsi
Kredit konsumsi merupakan jenis kredit aktif yang diberikan untuk keperluan pribadi, seperti membeli mobil, rumah, atau barang-barang lainnya.
Kredit konsumsi biasanya memiliki jangka waktu yang lebih pendek dan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit investasi atau kredit modal kerja.
Nasabah yang mengajukan kredit konsumsi biasanya harus memiliki kredit history yang baik dan kemampuan membayar yang cukup.
Bank atau lembaga keuangan juga akan meminta nasabah untuk memberikan jaminan, seperti sertifikat rumah atau kendaraan.
-
Kredit Multiguna
Kredit multiguna merupakan kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan, seperti renovasi rumah, biaya pendidikan, atau keperluan bisnis.
Kredit multiguna biasanya memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit investasi atau kredit modal kerja.
Nasabah yang mengajukan kredit multiguna biasanya harus memiliki kredit history yang baik dan kemampuan membayar yang cukup.
Bank atau lembaga keuangan juga akan meminta nasabah untuk memberikan jaminan, seperti sertifikat rumah atau kendaraan.
Keuntungan dan Kerugian Kredit Aktif
Keuntungan Kredit Aktif
- Memperluas Kesempatan Bisnis
Membantu bisnis memperluas kesempatan bisnis dengan memberikan dana untuk investasi atau ekspansi bisnis.
Dengan kredit aktif, bisnis dapat membeli aset tetap, membayar gaji karyawan, atau membiayai pengadaan bahan baku.
- Memperbaiki Arus Kas
Membantu memperbaiki arus kas bisnis dengan memberikan dana untuk membiayai operasional bisnis atau membayar tagihan.
Dengan kredit aktif, bisnis dapat meningkatkan kemampuan untuk membayar tagihan tepat waktu dan memperbaiki arus kas yang stabil.
- Meningkatkan Nilai Aset
Membantu meningkatkan nilai aset dengan membiayai pembelian aset tetap, seperti mesin, gedung, atau kendaraan.
Dengan aset yang lebih banyak, bisnis dapat meningkatkan nilai jaminan untuk mengajukan kredit di masa depan.
Kerugian Kredit Aktif
- Bunga Tinggi
Biasanya memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kredit lainnya. Bunga yang tinggi dapat membuat biaya kredit lebih mahal dan mempengaruhi laba bersih bisnis.
- Risiko Jatuh Tempo
Memiliki risiko jatuh tempo yang tinggi jika bisnis tidak mampu membayar bunga dan pokok kredit tepat waktu.
Jika bisnis mengalami kesulitan keuangan, kredit aktif dapat menjadi beban finansial yang berat.
- Pemotongan Jaminan
Jika bisnis tidak dapat membayar kredit tepat waktu, bank atau lembaga keuangan memiliki hak untuk memotong jaminan yang diberikan oleh nasabah. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi bisnis.
- Risiko Nilai Jaminan Turun
Jika jaminan yang diberikan oleh nasabah mengalami penurunan nilai, bank atau lembaga keuangan dapat mengurangi jumlah kredit yang diberikan atau menuntut nasabah untuk memberikan jaminan tambahan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi bisnis.
Tips Mengajukan Kredit Aktif
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu bisnis dalam mengajukan kredit aktif:
-
Mengetahui Jenis Kredit yang Dibutuhkan
Sebelum mengajukan, bisnis harus mengetahui jenis kredit yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
Setiap jenis kredit memiliki persyaratan yang berbeda, sehingga bisnis harus memilih jenis kredit yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
-
Menyiapkan Dokumen yang Dibutuhkan
Bank atau lembaga keuangan biasanya meminta dokumen-dokumen tertentu untuk memproses permohonan kredit.
Bisnis harus menyiapkan dokumen-dokumen tersebut dengan lengkap dan akurat, seperti laporan keuangan, sertifikat rumah, atau dokumen-dokumen legalitas bisnis.
-
Membuat Rencana Bisnis yang Jelas
Bank atau lembaga keuangan juga akan meminta rencana bisnis yang jelas untuk memastikan bahwa bisnis memiliki kemampuan untuk membayar kredit tepat waktu.
Bisnis harus membuat rencana bisnis yang jelas dan akurat, termasuk proyeksi pendapatan dan biaya.
-
Memiliki Kredit History yang Baik
Bank atau lembaga keuangan akan melakukan pengecekan kredit history sebelum memproses pengajuan.
Bisnis harus memiliki kredit history yang baik dengan membayar tagihan tepat waktu dan mempertahankan kesehatan keuangan bisnis.
-
Memiliki Kemampuan Membayar yang Cukup
Bisnis harus memiliki kemampuan membayar yang cukup untuk mengajukan pinjaman kredit.
Bank atau lembaga keuangan akan menilai kemampuan bisnis untuk membayar kredit berdasarkan arus kas dan proyeksi keuangan bisnis.
Kesimpulan
Kredit aktif merupakan salah satu jenis kredit yang dapat membantu bisnis memperluas kesempatan bisnis, memperbaiki arus kas, dan meningkatkan nilai aset.
Namun hal tersebut juga memiliki risiko bunga tinggi, risiko jatuh tempo, pemotongan jaminan, dan risiko nilai jaminan turun.
Untuk mengajukan, bisnis harus mengetahui jenis kredit yang dibutuhkan, menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, membuat rencana bisnis yang jelas, memiliki kredit history yang baik, dan memiliki kemampuan membayar yang cukup.
Dengan memenuhi persyaratan tersebut, bisnis dapat memperoleh kredit untuk meningkatkan kesempatan bisnis dan memperbaiki kesehatan keuangan bisnis.
Namun, bisnis harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan pengambilan kredit, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan.
Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga jenis kredit yang tepat untuk bisnis juga berbeda-beda.
Sebelum mengajukan kredit aktif, bisnis harus mengevaluasi kebutuhan bisnis secara cermat dan memilih jenis kredit yang sesuai.
Bisnis juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan pengambilan kredit aktif, seperti risiko bunga tinggi, risiko jatuh tempo, pemotongan jaminan, dan risiko nilai jaminan turun.
Bisnis harus memastikan bahwa memiliki kemampuan untuk membayar kredit tepat waktu dan mempertahankan kesehatan keuangan bisnis.
Bagi Anda yang butuh dana tunai untuk memenuhi segala kebutuhan produktif maupun konsumtif, satu-satunya layanan yang bisa diambil adalah dengan mengajukan pinjaman jaminan BPKB mobil.
Syaratnya mudah, bunga ringan, proses cepat dan yang paling penting ialah pengajuan Anda akan dibantu hingga cair di beberapa mitra leasing dari gadaibpkbmobil.id