Kenapa orang kaya banyak hutang, padahal sudah punya banyak duit? Padahal tentu akan lebih nyaman kalau tidak punya cicilan sama sekali.
Pak Sandiaga Uno juga punya utang 289 miliar, Bapak Erick Thohir punya utang 176 miliar. Kenapa orang-orang terkaya di Indonesia seperti mereka masih punya hutang?
Atau apakah jangan-jangan perspektif kita lah yang salah selama ini?
Oke. Disini kita akan bahas perspektif tentang hutang yang sepertinya banyak orang keliru seakan-akan hutang adalah hal yang sangat buruk, dan kalau bisa dihindari, jangan disentuh sama sekali.
Yup, itu benar, kalau itu adalah hutang konsumtif atau untuk hal-hal yang tidak menghasilkan uang, terkecuali utang KPR ya.
Hutang merupakan hal yang buruk kalau itu adalah hutang dengan bunga yang tinggi lebih tinggi dari return investasi pada umumnya.
Hutang yang terlalu banyak biasanya kalau lebih dari 30% dari aset kita. Itu akan berbahaya dan akan menimbulkan risiko kebangkrutan.
Jadi hutang yang berlebihan itu memang tidak baik. Berhutanglah sesuai dengan porsinya. Sadar atau tidak kita selalu maksain bayar cicilan, padahal itu akan mencekik keuangan kita dan malah bikin kita ambil hutang dengan bunga yang tinggi.
Kemudian ada juga orang-orang yang beli barang lebih murah biar dia bisa bayar pakai cash tapi malah barang itu tidak tahan lama dan dia akan beli barang yang baru lagi dalam waktu dekat.
Yuk Kita Bahas Lebih Dalam Lagi!
Biar ada contohnya, mari kita lihat harta dan hutang beberapa orang terkaya di Indonesia yang melaporkan kekayaannya.
Pertama ada Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang juga founder dari Saratoga.
Menurut LHKPN 2021, Bapak Sandi punya total harta 10,62 Triliun Rupiah dan utang 289 miliar, dimana 9,7 triliun dari hartanya ada di dalam surat berharga dan 700 miliar setara kas.
Kedua, ada juga Bapak Dato Sri Tahir, founder dari grup Mayapada dan juga anggota dewan pertimbangan Presiden.
Menurut LHKPN 2021, Bapak Tahir punya total harta 15,7 Triliun Rupiah dan hutang 6,9 triliun dimana 8 triliun dari hartanya itu berbentuk surat berharga dan 2 triliunnya berbentuk setara kas.
Ketiga ada juga Bapak Erick Thohir menteri BUMN dan juga founder dari grup Mahaka, menurut LHKPN 2021, Pak Erick punya total harta 2,3 Triliun Rupiah dan hutang 176 miliar di mana 1,7 triliun dari hartanya dalam bentuk surat berharga juga dan 140 miliarnya setara kas.
Kemudian yang keempat ada juga Bapak Nadine Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta founder dari Go-jek.
Menurut LHKPN 2021, Pak Nadiem punya total harta 1,3 Triliun Rupiah dan hutang 193 miliar dimana 1 triliun dari hartanya pun dalam bentuk surat berharga dan 5,7 miliarnya setara kas.
Di artikel ini kita tidak akan bahas kenapa mereka bisa kaya dan bisnisnya apa saja karena kami rasa semua orang sudah tahu.
Jadi lebih baik kita bahas mengenai mengapa mereka sampai berhutang, padahal sudah sekaya-raya itu tapi masih punya hutang.
Menurut kalian kenapa, dan tulis jawaban kalian di kolom komentar ya!
Ada beberapa alasan orang kaya berhutang. Pertama, hutangnya sudah diambil sebelum mereka jadi seperti hari ini, mungkin mereka ambil cicilannya ketika income mereka masih 200-300 juta per bulan.
Kalau mereka beli rumah yang 5 miliar, mereka DP 50% dan nyicil 5 tahun, cicilannya itu masih 50 jutaan per bulan loh, belum lagi biaya renovasi rumah yang bisa sampai 30% dari harga rumah itu dan renovasi rumah ya itu harus dibayar secara cash bertahap.
Jadi sebenarnya sangat masuk akal kalau kita mau beli rumah dan juga renov untuk mengambil kredit walaupun mungkin kredit yang jangka pendek, 5 tahun sampai 8 tahun agar momentum kita beli rumah tidak mencekik cash kita, karena memang banyak banget biaya yang harus dikeluarkan, tidak cuma bayar rumahnya saja ya, tapi juga bayar renovasinya
Alasan kedua kenapa orang kaya banyak hutang, karena bunga hutangnya jauh lebih kecil dari cash yang bisa diinvestasikan.
Misalnya, kalau kita beli cash untuk rumah 100% dibayar tunai, itu artinya kan kita tidak punya Cash sisa untuk diinvestasikan.
Tapi kalau kita KPR bayar DP 50% bunganya sebutlah 5-6% pertahun, lalu sisa cash 50% nya kita bisa investasikan entah ke bisnis atau ke investasi lainnya, intinya tempat yang kita paham dan return-nya bisa menghasilkan 15-20% per tahun.
Jadi kenapa tidak kita bayar saja bunga KPR ini dengan return investasi yang tiga sampai empat kali lipat lebih tinggi.
Misalkan Bapak Sandiaga Uno dan Pak Erick Tohir yang sebagian besar hartanya itu dalam bentuk surat berharga dan saham, mungkin saja mereka melihat kalau uangnya tetap di saham-saham seperti adaro atau yang mereka punya, mereka bisa kontrol dan atur sendiri return-nya bisa lebih dari 20% setahun.
Jadi mengapa harus lunasin hutang yang mungkin bunganya hanya di bawah 5%, lebih baik uangnya diputar ke bisnis atau investasi yang bisa menghasilkan return yang jauh lebih besar.
Balik Lagi, Kenapa orang Kaya Banyak Hutang
Karena bagi mereka, hutang merupakan leverage atau bensin untuk membuat mereka semakin kaya dan alasan yang ketiga adalah karena Cash is king and Liquidity is Queen.
Ada banyak sekali orang kaya yang sering menemui opportunity investasi atau bisnis yang bagus di tengah jalan dan mereka butuh banyak uang untuk masuk agar signifikan hasilnya.
Jadi bagi kamu yang masih penasaran mengapa cash mereka banyak tapi tidak lunasin hutangnya? Mungkin agar mereka siap dengan opportunity yang akan segera tiba.
Kita sering melihat saham yang menarik tapi tidak bisa beli karena uangnya terbatas, that’s why kita perlu porsi cukup besar sekitar 20 sampai 30% dari aset kita dalam kondisi normal biar kita bisa take every opportunity yang datang ke kita.
Itulah alasan mengapa orang kaya berhutang yang paling sering saya dengar langsung dari mereka. Jika kamu tahu alasan lainnya, boleh banget tulis di komentar ya.
Semoga artikel ini dapat menjelaskan dan membuka perspektif baru tentang hutang ya. Memang dari kecil kita tuh diajari untuk tidak berhutang atau mengutangi teman, tapi di dunia keuangan, hutang menjadi sesuatu yang sangat penting untuk bertumbuh.
Negara punya banyak hutang agar kita bisa mempercepat pembangunan, sebab kalau menunggu sampai uangnya cukup dari pajak, mungkin butuh 10-15 tahun lagi baru kita punya infrastruktur yang memadai.
Perusahaan pun ambil hutang agar perputaran bisnisnya lebih lancar. Walaupun ada juga perusahaan yang bersih dari hutang.
Kesimpulan Mengenai Kenapa Orang Kaya Banyak Hutang
Masyarakat seperti kita pun banyak yang memilih untuk berhutang, entah itu kredit rumah, kredit mobil atau cicilan pinjaman uang menggunakan jaminan BPKB mobil.
Karena kalau menunggu 100% kita bayar cash, ya mungkin harga rumahnya sudah jadi jauh lebih tinggi. Orang-orang yang punya uang kas banyak untuk untuk beli segala sesuatu dengan tunai, akan susah relate ya dengan kondisi seperti ini.
Jadi inti dari artikel ini kami mau bilang bahwa hutang itu tidak salah dan bisa jadi baik kalau kita bisa pakai dengan benar.
Yang harus kita hindari adalah, pertama hutang yang melebihi kemampuan kita. Cicilan dari total semua hutang kita itu idealnya kurang dari 30% income kita dan kedua, hutang yang sifatnya konsumtif atau yang tidak menghasilkan uang, harus dihindari kecuali KPR dan ketiga, yang harus dihindari adalah hutang yang bunganya tinggi, biasanya yang di atas 15% per tahun atau bahkan lebih tinggi dari return investasimu.
Intinya, kalau imbasnya cuma bisa dapat return sebutlah 3%, lalu kamu ambil utang yang bunganya 10%, itu sebenarnya sudah rugi 7%. Nah jadi coba itu yang diperhatikan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah perspektif kamu mengenai hutang. Silakan bagikan artikel ini jika dianggap berguna. Terima kasih.