Plafon kredit adalah batas maksimum dana yang dapat diterima oleh pihak yang meminjam dari suatu institusi keuangan atau perusahaan pemberi pinjaman.
Batas ini biasanya ditentukan berdasarkan beberapa faktor seperti pendapatan peminjam, riwayat kredit, dan kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut. Penerbit kartu kredit juga memiliki plafon kredit masing-masing untuk tiap kartu yang dikeluarkan.
Contoh plafon kredit adalah:
- Seorang individu meminta pinjaman sebesar Rp 50 juta ke bank, dan bank memberikan plafon sebesar Rp 40 juta berdasarkan analisis risiko dan kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman tersebut.
- Seorang nasabah memiliki kartu kredit dengan plafon kredit sebesar Rp 15 juta, yang berarti dia dapat menggunakan kartu tersebut untuk membeli barang atau jasa hingga maksimum Rp 15 juta.
- Sebuah perusahaan memiliki plafon kredit sebesar Rp 100 miliar dari bank untuk digunakan sebagai modal kerja atau investasi.
- Untuk plafon atau pencairan maksimal pinjaman gadai BPKB mobil di tempat kami adalah 80-90% dari harga OTR kendaraan yang berlaku saat ini.
Cara Menentukan Plafon Kredit
Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pencairan, diantaranya:
- Pendapatan: Lender akan melihat pendapatan seseorang sebagai indikator dari kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman.
- Riwayat kredit: Lender akan melakukan pengecekan riwayat kredit seseorang untuk menilai seberapa baik peminjam dalam membayar kembali pinjaman di masa lalu.
- Jumlah utang: Lender akan melihat berapa banyak utang yang sedang ditanggung oleh seseorang, untuk menentukan seberapa banyak yang dapat diterima tanpa menambah beban peminjam.
- Jaminan: Dalam kasus pinjaman dengan jaminan, nilai jaminan akan dipertimbangkan dalam menentukan plafon kredit.
- Profil risiko: Lender akan menilai tingkat risiko dari peminjam dengan menggunakan berbagai metode analisis risiko yang tersedia, seperti skor kredit atau model perhitungan risiko.
- Aset: Lender juga memperhitungkan aset yang dimiliki oleh peminjam, seperti tanah, rumah, mobil dll, sebagai jaminan dan bukti kemampuan peminjam dalam membayar pinjaman.
- Jenis Pinjaman: Tiap jenis pinjaman memiliki cara perhitungan yang berbeda-beda, untuk jenis pinjaman konsumsi, plafon kredit akan ditentukan berdasarkan pendapatan, riwayat kredit, jumlah utang. Sementara untuk pinjaman modal kerja/investasi, plafon kredit ditentukan berdasarkan cash flow perusahaan, riwayat kredit perusahaan dll.
Pada akhirnya, jumlah dana yang diberikan akan disesuaikan dengan profil risiko dan kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman.
Apa yang Dimaksud dengan Turun Plafon?
“Turun plafon” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan situasi ketika pemberi pinjaman atau institusi keuangan mengurangi jumlah pencairan yang tersedia untuk seseorang.
Ini dapat terjadi untuk berbagai alasan, seperti perubahan dalam kondisi keuangan peminjam, riwayat kredit yang buruk, atau perubahan dalam kebijakan pemberi pinjaman.
Turun plafon kredit dapat menyebabkan masalah bagi seseorang karena Ia mungkin tidak dapat lagi mengakses jumlah dana yang diinginkan.
Ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan atau membayar tagihan yang harus dibayar.
Ini juga dapat menyebabkan masalah karena seseorang mungkin harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk kredit yang tersedia.
Jika Anda merasa bahwa penurunan plafon Anda tidak sesuai dengan kondisi keuangan Anda, Anda dapat mencoba untuk berkomunikasi dengan pemberi pinjaman dan mencari solusi.
Cara Mengatasi Turun Plafon Kredit
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi turunnya plafon, di antaranya:
- Membayar tagihan tepat waktu: Membayar tagihan kartu kredit dan pinjaman dengan tepat waktu akan membantu meningkatkan skor kredit dan menunjukkan kepada pemberi pinjaman bahwa Anda dapat menangani utang dengan baik.
- Mengurangi jumlah utang: Mengurangi jumlah utang Anda akan membantu meningkatkan skor kredit Anda dan menunjukkan kepada pemberi pinjaman bahwa Anda dapat menangani utang dengan baik.
- Menjaga rasio utang terhadap pendapatan rendah: Memastikan bahwa rasio utang Anda terhadap pendapatan tetap rendah dapat membantu meningkatkan skor kredit Anda dan menunjukkan kepada pemberi pinjaman bahwa Anda dapat menangani utang dengan baik.
- Melakukan kontak dengan pemberi pinjaman: Jika Anda merasa bahwa penurunan plafon kredit Anda tidak sesuai dengan kondisi keuangan Anda, Anda dapat melakukan kontak dengan pemberi pinjaman untuk mengevaluasi situasi dan mencari solusi.
- Menambah jaminan: Dalam kasus pinjaman dengan jaminan, menambah jaminan bisa menambah plafon kredit Anda.
- Menambah aset: Dalam kasus pinjaman modal kerja/investasi, menambah aset yang dimiliki dapat meningkatkan pencairan Anda.
Apa Itu Over Plafon?
“Over plafon” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan situasi ketika seseorang menggunakan jumlah kredit yang melebihi plafon yang telah ditentukan oleh pemberi pinjaman.
Misalnya, jika seseorang memiliki plafon sebesar Rp 10 juta untuk kartu kreditnya, dan ia menggunakan kartu tersebut untuk membeli barang atau jasa sebesar Rp 11 juta, maka ia dalam kondisi “over plafon”.
Ini bisa menjadi masalah karena over plafon dapat menyebabkan biaya tambahan dan bunga yang lebih tinggi.
Juga dapat menurunkan skor kredit anda, karena over plafon dapat menunjukkan kepada pemberi pinjaman bahwa Anda tidak dapat mengatur keuangan Anda dengan baik.
Over plafon dapat dihindari dengan mengatur pembelanjaan Anda dan memantau plafon kredit Anda secara reguler.
Jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi over plafon, Anda harus segera mencari solusi untuk mengurangi jumlah kredit yang digunakan dan membayar tagihan Anda secepat mungkin.
Butuh pinjaman dana tunai gadai BPKB dengan plafon tinggi dan tenor panjang (hingga 4 tahun)?
Segera hubungi tim kami dari Gadaibpkbmobil.id