Fidusia adalah salah satu istilah yang sering kita dengar dalam aktivitas finansial, seperti saat mengajukan pinjaman. Biaya fidusia memiliki arti sebagai biaya atas proses pengalihan terhadap hak kepemilikan aset atau benda tertentu.
Walaupun hak kepemilikan telah diambil alih oleh orang lain, tapi benda ini masih milik dari pemberi wewenang.
Pengertian dari Fidusia
Istilah fidusia memiliki beberapa pengertian jika dilihat berdasarkan segi bahasa. Pengertian pertama, kata fidusia diadaptasi dari kata Romawi, yakni fides. Arti dari fides itu sendiri kepercayaan. Sedangkan pengertian lainnya dari kata atau bahasa Belanda, yakni Fiduciaire Eigendom Overdracht.
Dalam aktivitas peminjaman modal, fidusia merupakan sebuah proses pengalihan atas hak kepemilikan dari kedua belah pihak, yang umumnya berbentuk denda.
Pengalihan atas hak milik ini secara umum tidak dapat mengubah status penguasaan, sebagai kuasa penuh yang dimiliki oleh pemilik utama.
Dalam aktivitas fidusia ini, ada 2 pihak yang berperan, diantaranya pemberi dan penerima fidusia, berikut ulasannya:
- Penerima fidusia, yaitu berupa individu maupun koperasi yang mempunyai hutang. Hutang ini bisa dijamin menggunakan jaminan fidusia.
- Pemberi fidusia, yaitu baik berbentuk koperasi maupun perseorangan yang mempunyai benda untuk dijadikan objek jaminan fidusia.
Sederhananya, penerapan dari biaya fidusia yaitu saat pemilik barang atau aset menyerahkan kepemilikan atas barang itu sendiri kepada pihak atau orang lain.
Akan tetapi, walaupun barang ini dimiliki orang lain, namun penguasaan barang tetap saja masih menjadi milik dari pemberi barang.
Apa Perbedaan Fidusia dan Gadai?
Setelah memahami konsep dari fidusia, mungkin ada sebagian yang berpikir tentang perbedaan antara sistem gadai dan fidusia dalam hal peminjaman modal.
Baik gadai maupun fidusia sebenarnya dua hal yang berbeda. Berikut ada beberapa perbedaan antara gadai dan fidusia:
1. Hak Kepemilikan
Perbedaan yang pertama dilihat dari hak kepemilikan. Hak kepemilikan dalam fidusia biasanya dikendalikan oleh kreditur. Sementara,hak kepemilikan untuk gadai dikendalikan oleh pemegang gadai. Walaupun demikian yang memiliki peranan penting tetap pemberi proses kegiatan gadai itu sendiri.
2. Jaminan
Berdasarkan jaminan, antara gadai maupun fidusia juga mempunyai perbedaan. Jaminan fidusia, pertama harus memakai akta notaris. Kemudian, jaminan fidusia harus melewati tahap pendaftaran melalui registrasi atau pendaftaran fidusia terlebih dahulu. Sementara itu, dalam jaminan gadai sendiri tidak membutuhkan proses registrasi.
Jika pada jaminan fidusia biasanya hanya dapat diproses saat pihak debitur mempunyai wanprestasi atas perjanjian pokok. Selain itu, sifat objek pada jaminan fidusia ini bisa dijual, hanya saja pemegang kekuasaan masih dari pihak penerima. Sementara, penjualan bisa dilakukan melalui 2 cara, diantaranya proses negosiasi atau lelang.
Pada gadai sendiri, penguasaan aset jaminan ditujukan untuk keperluan pembayaran hutang debitur. Dengan kata lain, aset yang telah dijaminkan dalam sistem pegadaian tidak bisa dipakai atau dinikmati. Sementara, proses penjualan atas barang jaminan untuk gadai ini biasanya hanya dilakukan saat pihak kreditur mempunyai wanprestasi.
Sementara, dua jenis dari penjualan barang untuk aset yang digadaikan adalah barang gadai bisa dijual tanpa membutuhkan persetujuan pengadilan. Kemudian yang kedua yaitu jaminan barang yang digadaikan bisa dijual atas izin hakim atau pengadilan.
Tentang Biaya Fidusia
Sifat biaya pada fidusia secara umum adalah relatif. Dengan kata lain, seluruh biaya fidusia bergantung pada jaminan objek pinjaman atau kredit. Selain itu, penentuan terhadap biaya-biaya tersebut juga sudah diatur dalam peraturan Undang-undang fidusia serta undang-undang no.28 tahun 2019.
Menurut UU yang dimaksud, terdapat aturan jika kenaikan biaya fidusia biasanya berlaku untuk sebagian besar dari nilai penjaminan, walaupun dalam praktik nyatanya, terdapat beberapa yang menetap dengan tanpa adanya perubahan secara signifikan.
Pendaftaran Jaminan Fidusia
Pada fidusia, umumnya ada jaminan berupa biaya fidusia. Maksud dari jaminan biaya fidusia ini adalah perjanjian terhadap utang piutang, menyatakan bahwa setiap benda yang sifatnya bergerak yang kreditnya sedang diajukan merupakan milik sah dari debitur.
Bahkan dalam kredit mobil sendiri, kepemilikan sah debitur ini tetap berlaku meskipun status kendaraannya kredit atau ketika BPKB dijadikan sebagai jaminan. Biaya ini umumnya dikenakan baik di awal maupun di akhir pada perjanjian kredit.
Cek Fidusia Mobil
Untuk mengecek biaya fidusia kendaraan, umumnya disesuaikan dengan nilai atau harga kendaraan tertentu yang akan dilakukan kredit.
Pada kendaraan yang harganya kurang dari Rp. 50 juta maka dikenakan biaya RP. 25.000. Sedangkan pada kendaraan dengan harga lebih dari Rp. 50 juta, maka biayanya sebesar Rp. 50.000.
Walaupun demikian, anda sebaiknya tetap mempersiapkan dana senilai Rp. 100 ribu, yang juga disesuaikan berdasarkan harga kendaraan.
Jadi, jangan sampai melewatkan biaya jaminan untuk fidusia ini sebab penting sekali sebagai jaminan jika terjadi kredit macet atau bahkan kehilangan kendaraan saat kreditnya masih belum selesai.
Prinsip Pada Fidusia
Penting sekali untuk mengetahui prinsip fidusia. Dengan prinsip fidusia ini, dapat menjamin keberlangsungan kelancaran peminjaman dana.
Ada 2 prinsip dalam fidusia, diantaranya kejelasan atas aset yang terdapat pada proses fidusia.
Aset atau barang yang nantinya dijadikan jaminan pada fidusia harus mempunyai data yang jelas dan lengkap seperti halnya hak kepemilikan. Di samping itu, pembuktian tersebut juga dilakukan berdasarkan waktu tertentu.
Selain itu, prinsip selanjutnya yaitu adanya perjanjian yang memiliki barang untuk jaminan fidusia. Sehingga barang jaminan fidusia ini berdasarkan atas kesepakatan kedua pihak dalam surat perjanjian.
Peran Pemegang Fidusia
Supaya prosesnya dapat berjalan dengan lancar, maka ada beberapa peran yang harus dilakukan pemegang fidusia, diantaranya:
- Harus memastikan tidak adanya masalah dari kedua belah pihak sepanjang berlangsungnya proses, baik pemegang fidusia maupun pemilik aset.
- Pemegang fidusia memiliki kewajiban untuk melaporkan terkait kondisi asli dari aset atau barang yang dijadikan jaminan fidusia.
- Melakukan tanggung jawab secara penuh jika ada pihak yang terbukti menerima sebuah kewajiban fidusia sebab menggantikan pihak yang lain.
- Aset penting pada akta fidusia tidak akan hilang walaupun pemilik barang atau aset jaminan fidusia sudah meninggal dunia.
Hak Eksekusi
Biasanya hak eksekusi fidusia dilakukan saat penerima pinjaman mengalami kegagalan dalam membayar angsuran.
Akan tetapi, hak eksekusi dari fidusia ini tidak dapat dilakukan langsung. Sebab ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum eksekusi fidusia.
Langkah awal yang harus dilakukan pemberi pinjaman yaitu dengan memberikan surat peringatan langsung ke pihak debitur selaku penerima pinjaman.
Melalui surat peringatan yang pertama, kreditur dapat melihat respon debitur. Apabila pihak debitur merespon dengan melakukan pembayaran atau melakukan itikad. Dengan demikian, proses eksekusi ini akan dibatalkan.
Akan tetapi, jika pihak debitur tidak meresponnya. Maka kreditur akan membuat dan mengirimkan surat peringatan yang kedua ke pihak debitur. Apabila surat peringatan yang kedua juga tetap tidak merespon, maka tindakan selanjutnya yaitu mengeksekusinya.
Namun perlu anda ketahui bahwa eksekusi fidusia tidak dapat dilakukan dengan bebas. Apabila pemberi pinjaman melakukan eksekusi, ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan.
Seperti pemberian surat peringatan yang pertama maupun yang kedua. Kemudian pemberi pinjaman membawa sertifikat fidusia dan surat kuasa untuk eksekusi. Inilah persyaratan yang harus dibawa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau terjadinya kesalahpahaman.
Itulah pembahasan tentang pengertian biaya fidusia, konsep dan pendaftaran jaminan fidusia yang perlu anda ketahui.
Apabila Anda butuh pinjaman dana tunai, segera ajukan di website Gadaibpkbmobil.id
