Amortisasi adalah proses pengurangan nilai atau nilai sisa suatu aset yang digunakan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Dalam akuntansi, amortisasi digunakan untuk mencatat pengurangan nilai aset yang diakui sebagai beban periode tertentu, seperti tanah, bangunan, mesin, atau peralatan lainnya. Amortisasi juga dapat digunakan untuk mencatat pengurangan nilai utang jangka panjang.
Manfaat Amortisasi
Manfaat amortisasi adalah sebagai berikut:
- Mencerminkan nilai aset yang sebenarnya: Amortisasi digunakan untuk mengurangi nilai aset dalam jangka waktu tertentu, yang mencerminkan penurunan nilai aset selama masa pakai yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mencerminkan nilai aset yang sebenarnya dalam laporan keuangan perusahaan.
- Memperlihatkan beban periode tertentu: Amortisasi diakui sebagai beban periode tertentu, sehingga dapat memperlihatkan beban yang ditanggung perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
- Membantu dalam perencanaan keuangan: Amortisasi dapat membantu perusahaan dalam perencanaan keuangan jangka panjang dengan mengetahui jumlah beban yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu.
- Memperhitungkan pajak: Amortisasi fiskal digunakan untuk mengurangi pendapatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat mengurangi pajak yang harus dibayar perusahaan.
- Menyediakan dasar bagi analisis: Amortisasi juga memberikan dasar bagi analisis keuangan perusahaan dengan mengetahui jumlah beban yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu sebagai bagian dari analisis rasio keuangan.
Metode dan Cara Menghitung Amortisasi
Cara menghitung amortisasi adalah sebagai berikut:
- Metode garis lurus (straight-line method) adalah metode yang paling umum digunakan, yaitu dengan mengalikan jumlah aset dengan persentase amortisasi per tahun. Contoh: jika sebuah mesin dibeli dengan harga Rp 1.000.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 10 tahun, dengan persentase amortisasi per tahun sebesar 10% (atau Rp 100.000.000 per tahun), maka amortisasi per tahun adalah Rp 100.000.000.
- Metode saldo menurun (declining balance method) adalah metode yang digunakan untuk menghitung amortisasi dengan menggunakan persentase amortisasi yang sama dari saldo awal aset setiap tahun. Contoh: jika sebuah mesin dibeli dengan harga Rp 1.000.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 10 tahun, dengan persentase amortisasi per tahun sebesar 20%, maka amortisasi per tahun adalah Rp 200.000.000 pada tahun pertama, Rp 160.000.000 pada tahun kedua, Rp 128.000.000 pada tahun ketiga, dan seterusnya.
- Metode sum-of-the-years digits adalah metode yang digunakan untuk menghitung amortisasi dengan menggunakan persentase amortisasi yang berbeda setiap tahun, berdasarkan jumlah digit dari masa manfaat aset yang diharapkan.
- Metode unit-of-production adalah metode yang digunakan untuk menghitung amortisasi dengan menggunakan jumlah produksi atau jam kerja aset sebagai dasar.
Semua metode yang disebutkan diatas harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Contoh Amortisasi
Contohnya adalah sebagai berikut:
- Sebuah perusahaan membeli mesin produksi seharga Rp 1.000.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 10 tahun. Perusahaan menetapkan amortisasi sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Dalam laporan keuangan perusahaan, beban amortisasi mesin produksi akan dicatat sebesar Rp 100.000.000 per tahun selama 10 tahun.
- Sebuah perusahaan membeli tanah seharga Rp 10.000.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 20 tahun. Perusahaan menetapkan amortisasi sebesar Rp 500.000.000 per tahun. Dalam laporan keuangan perusahaan, beban amortisasi tanah akan dicatat sebesar Rp 500.000.000 per tahun selama 20 tahun.
- Sebuah perusahaan meminjam uang seharga Rp 5.000.000.000 dari bank dengan jangka waktu 5 tahun. Perusahaan menetapkan amortisasi sebesar Rp 1.000.000.000 per tahun. Dalam laporan keuangan perusahaan, beban amortisasi utang akan dicatat sebesar Rp 1.000.000.000 per tahun selama 5 tahun.
Biaya Amortisasi
Biaya amortisasi adalah jumlah yang dibebankan kepada periode akuntansi tertentu untuk mengurangi nilai suatu aset atau utang yang digunakan secara bertahap.
Biaya amortisasi diakui sebagai beban periode tertentu, dan dibukukan sebagai pengurangan dari nilai aset atau utang yang bersangkutan.
Contoh, sebuah perusahaan membeli mesin produksi seharga Rp 100.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 10 tahun.
Perusahaan menetapkan amortisasi sebesar Rp 10.000.000 per tahun. Dalam laporan keuangan perusahaan, biaya amortisasi mesin produksi yang dibebankan ke periode tertentu sebesar Rp 10.000.000
Biaya amortisasi digunakan untuk mencatat pengurangan nilai suatu aset atau utang secara bertahap selama masa manfaat yang diharapkan, dan dapat digunakan untuk mengurangi pendapatan atau laba perusahaan selama masa itu.
Amortisasi Aset Tak Berwujud
Amortisasi aset tak berwujud adalah proses pengurangan nilai atau nilai sisa suatu aset tak berwujud yang digunakan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Aset tak berwujud adalah aset yang tidak dapat dijabarkan secara fisik seperti hak cipta, merek dagang, paten, atau reputasi perusahaan.
Contoh, sebuah perusahaan membeli hak cipta sebuah lagu seharga Rp 50.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 10 tahun. Perusahaan menetapkan amortisasi sebesar Rp 5.000.000 per tahun. Dalam laporan keuangan perusahaan, nilai hak cipta akan dikurangi sebesar Rp 5.000.000 per tahun selama 10 tahun.
Amortisasi aset tak berwujud digunakan untuk mengurangi nilai aset tak berwujud dalam jangka waktu tertentu, yang mencerminkan penurunan nilai aset tak berwujud selama masa pakai yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mencerminkan nilai aset tak berwujud yang sebenarnya dalam laporan keuangan perusahaan.
Jurnal Amortisasi Obligasi
Jurnal amortisasi obligasi adalah catatan yang dibuat dalam buku besar perusahaan untuk mencatat pengurangan nilai utang jangka panjang yang diakui sebagai beban periode tertentu.
Contohnya adalah sebagai berikut:
- Pada saat perusahaan membeli obligasi seharga Rp 1.000.000.000, perusahaan akan mencatat jurnal sebagai berikut:
- Debet Utang Jangka Panjang Rp 1.000.000.000
- Kredit Kas Rp 1.000.000.000
- Pada akhir periode akuntansi, perusahaan menentukan bahwa biaya amortisasi obligasi sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Maka perusahaan akan mencatat jurnal sebagai berikut:
- Debet Beban Bunga Rp 100.000.000
- Kredit Utang Jangka Panjang Rp 100.000.000
- Setiap periode akuntansi, perusahaan akan mencatat jurnal yang sama untuk mencatat biaya amortisasi obligasi sebesar Rp 100.000.000 sampai obligasi tersebut jatuh tempo.
Jurnal amortisasi obligasi digunakan untuk mencatat pengurangan nilai utang jangka panjang secara bertahap selama masa manfaat yang diharapkan, dan dapat digunakan untuk mengurangi pendapatan atau laba perusahaan selama masa itu.
Amortisasi Fiskal
Amortisasi fiskal adalah proses pengurangan nilai atau nilai sisa suatu aset yang digunakan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu yang ditentukan oleh peraturan perpajakan.
Dalam hal ini, amortisasi digunakan untuk mengurangi pendapatan perusahaan selama masa pajak yang diharapkan, yang dapat mengurangi pajak yang harus dibayar perusahaan.
Contoh, sebuah perusahaan membeli mesin produksi seharga Rp 1.000.000.000 dan diharapkan akan digunakan selama 10 tahun. Peraturan perpajakan menentukan bahwa mesin produksi dapat diamortisasi sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Dalam laporan pajak perusahaan, pendapatan perusahaan akan dikurangi sebesar Rp 100.000.000 per tahun selama 10 tahun.
Amortisasi fiskal digunakan untuk mengurangi pendapatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat mengurangi pajak yang harus dibayar perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa amortisasi fiskal harus sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Jika artikel ini berguna, mohon bagikan kepada yang lainnya!
Dan apabila Anda butuh dana tunai menggunakan gadai BPKB mobil, silakan hubungi kami!